Perdagangan Antar Negara (Internasional)
Pengertian Perdagangan Internasional
Kerja sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan
oleh setiap negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat
menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya.
Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki,
iklim, letak geografis, jumlah penduduk, pengetahuan, dan teknologi.
Alasan-alasan inilah yang menyebabkan munculnya perdagangan
internasional.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu
negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling
menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh
negara maju saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan
internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah
kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri.
Adapun impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri ke
dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan internasional melalui
kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh bahan-bahan baku yang
dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya ke
negara-negara berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat
mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa.
Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan
modal yang dapat diperoleh dari negara-negara maju. Devisa dan pinjaman
dalam bentuk investasi dan modal ini dapat digunakan negara berkembang
untuk memajukan perekonomian dalam negerinya.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan
perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas
hal-hal berikut ini.
- Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung
pada sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga
tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di
Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok untuk
pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit,
karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah
daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan
cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang
menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat
elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara
mengimpor dari negara lain.
- Teknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang
dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong
kegiatan pertukaran barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut
memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk
mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
- Penghematan Biaya Produksi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi
barang dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah.
Misalnya Indonesia banyak menghasilkan barang-barang seperti padi,
minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya. Namun, yang paling
menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk
diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.
- Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai
kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang
berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan
antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasama menghasilkan
barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama,
tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih
suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik
mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik
untuk mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara
dapat terpenuhi.
Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di
setiap negara. Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan
perdagangan internasional. Mereka yang melakukan perdagangan
internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini beberapa
manfaat dari perdagangan internasional.
- Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara
Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara
negara-negara yang mengadakan perdagangan. Hubungan ini apabila terjalin
dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara
negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu
bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.
- Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih
kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan
mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi.
Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi barang dapat
mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikian
kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.
- Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal
Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional
yaitu untuk memperluas pasar di luar negeri. Semakin luasnya pasar di
luar negeri dapat mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri.
Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk menghasilkan barang
produksi secara besar-besaran.
- Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri
memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern
untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik.
Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan
produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan produksi.
- Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk
mengadakan spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya alam,
tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan demikian suatu
negara akan memiliki produk-produk unggulan sehingga dapat bersaing
dengan produk-produk dari luar negeri.
- Memperluas Lapangan Kerja
Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang
dihasilkan juga semakin bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi,
maka perusahaan akan semakin banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini
dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya kesempatan kerja
maka pengangguran dapat dikurangi.
Perdagangan internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam
perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada
pula yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan dari
pedagangan internasional.
Dampak Positif Perdagangan Internasional
Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan internasional.
Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara
Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan
dapat memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang
belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi
kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
- Meningkatkan produktivitas usaha
Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang
digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi
yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam
menghasilkan barang-barang.
- Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru,
sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki
dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan,
maka pengangguran dapat berkurang.
- Menambah pendapatan devisa bagi negara
Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan
memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain,
perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.
Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Selain dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan
dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak
negatif dari perdagangan internasional.
- Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam
negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor
ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.
- Masyarakat menjadi konsumtif
Banyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan
semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan
bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif,
karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.
- Mematikan usaha-usaha kecil
Perdagangan internasional, dapat menimbulkan persaingan industri
dengan negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan
mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam
jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.
Berikut ini adalah Hambatan Perdagangan Internasional, antara lain :
a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang
melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor
untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.
Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri.
Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang
negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara
pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan
demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.
b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan
internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas
dari hasil produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki
kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang – barang yang
dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini
tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk
melakukan perdagangan internasional.
c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor
akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya
dilakukan secara tunai maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan
dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena itu, negara
pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui
kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri.
Mereka tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari
luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan
kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya
dengan menetapkan tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi
lebih mahal daripada peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan
masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli produk impor. Hal itu
akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus.
Selain itu, kondisi perekonomian negara yang sedang berperang tersebut
juga akan mengalami kelesuan. Hal ini dapat menyebabkan perdagangan
antarnegara akan terhambat.
f . Adanya Organisasi – Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi – organisasi
ekonomi. Tujuan organisasi – organisasi tersebut adalah untuk memajukan
perekonomian negara – negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang
dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara – negara anggota saja.
Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor
dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada
negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan
negara anggota akan mengalami kesulitan.
Bentuk – bentuk hambatan perdagangan yang muncul akibat adanya kebijakan ekspor-impor, antara lain:
a. Tarif atau bea cukai
Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties)
terhadap barang-barang yang melewati batas kenegaraan. Tarif dapat
digolongkan menjadi beberapa bagian, antara lain :
- Bea ekspor = pajak atau bea yang dikenakan terhadap produk yang diangkut menuju negara lain.
- Bea transit = pajak yang dikenakan terhadap produk yang melalui
wilayah negara lain dengan ketentuan bahwa negara tersebut bukan
merupakan tujuan akhir dari pengiriman.
- Bea impor = pajak yang dikenakan terhadap produk yang masuk dalam
suatu negara dengan ketentuan negara tersebut adalah merupakan tujuan
akhir dari pengiriman produk.
- Uang jaminan impor = persyaratan bagi importir suatu produk untuk
membayar kepada pemerintah sejumlah uang tertentu pada saat kedatangan
produk di pasar domestik sebelum penjualan dilakukan.
b. Kuota Impor
Kuota membatasi banyaknya unit yang dapat diimpor. Tujuannya adalah
untuk membatasi jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga
produknya.
c. Subsidi
Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat.
d. Exchage Control
Biasanya, negara – negara yang menggunakan kontrol devisa adalah
mereka yang ekonomi lemah. Kontrol ini memungkinkan negara – negara yang
ekonominya lebih stabil membatasi jumlah volatilitas nilai tukar mata
uang yang masuk / keluar.
e. State Trading Operasion
State Trading Operasion adalah pemerintah dalam perdagangan melakukan kegiatan ekspor.
f. Peraturan anti-dumping
Politik Dumping adalah menjual suatu barang yang nilainya lebih
tinggi dari harga beli, baik dijual di luar negeri maupun dalam negeri
tetap mendapat untung. Adapun beberapa motif dari Politik Dumping, yaitu
antara lain:
- Barang-barang yang diminati oeh negara asal, supaya dapat terjual di luar negeri.
- Memperkenalkan suatu produk dalam negeri ke negara lain.
- Berebut pasar luar negeri.
Hambatan perdagangan mengurangi efisiensi ekonomi. Pihak yang
diuntungkan dari adanya hambatan perdangan internasional adalah produsen
dan pemerintah. Produsen mendapatkan proteksi dari hambatan
perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan dari bea –
bea.
Sumber : www.google.com, Artikel Ekonomi Perdagangan Internasional